Halloween party ideas 2015

Saya tetap Ingat Om dan Tanta



Kunjungan ke MAsing dibuat dua kali. Dan sebelum kunjungan kedua, saya mengunjungi Om saya (adik pertama dari mama). Dia dianggap sebagai Om yang bisa jadi jubir-adat. Bisa membawakan kata-kata wejangan dalam bahasa Manggarai. Saya dan bapak pergi ke rumahnya sehari sebelum kunjugan kedua ke Masing. Boleh dibilang kunjungan ini menjadi undangan.

Om saya ini tinggal di Lait-Hawe. Dekat dengan paroki. Istrinya kebetulan berasal dari kampung ini. Anaknya 6 orang. Empat lelaki dan dua perempuan. Anak sulung sudah duduk di bangku kuliah. Keluarga Om saya ini menerima kami dengan ramah. Keramahan inilah yang saya rasakan di rumah ini. Ini berarti mereka senang dengan kehadiran kami. Kami pun pulang dengan gembira hati. Mereka juga mendukung acara ini serta mendukung pendidikan saya.




Liburan kali ini boleh dibilang sebagai liburan untuk berkunjung. Meski tidak semua keluarga bisa dikunjungi tetapi kunjungan ini menjadi awal untuk mengenal keluarga besar kami. Demikianlah yang terjadi pada kunjungan ke Jengok-Kempo. DI sini ada Tanta saya. Saya sebelumnya hanya mendengar namanya. Kali ini bukan saja mendengar tetapi melihatnya langsung. Saya tak segan-segan untuk memintanya foto bersama. Dia sudah tua tetapi semangatnya masih muda ketika menerima kami. Dia sendiri di rumah tetapi bisa masak untuk kami. Anaknya di kebun. Dia juga sedang puasa. Dia satu-satunya tanta saya yang Muslim. Meski Muslim, dia tetap menghargai kami sebagai Katolik. (bersambung)

CPR, 20 Agustus 2013

Gordi

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.