Halloween party ideas 2015

Foto, Gordy, kursi di gerbong kelas 1
Naik kereta api dari Parma ke Bologna. Tidak lama, hanya dalam 1 jam. Saya ingin membagikan pengalaman selama naik kereta ini. Sebelumnya tentu saja harus berangkat ke Stasiun. Saya dan 3 teman saya berangkat dari rumah pagi-pagi sekali. Butuh waktu 45 menit untuk sampai ke stasiun. Jadwal kereta yang kami pesan adalah jam 9. Jadi, jam 8.15, paling lambat, kami harus berangkat. Di sana, seorang teman (guru bahasa Italia) kami yang adalah oang Italia, menunggu.

Saya lupa tanggalnya. Harinya hari Kamis di bulan Desember tahun 2013. Antara tanggal 12 atau 19 Desember. Maaf beribu maaf saya lupa. Saya juga akan tanya teman saya dan akan melihat kalender saya.

Seperti pembaca lihat di foto. Suasana masih pagi. Kami berjalan di pinggir jalan, di trotoar, yang ruasnya besar. Trotoar ini ada di kota Parma. Dan, bukan saja untuk pejalan kaki tetapi juga untuk pengguna sepeda. Kebetulan di ruas ini tidak ada pemisahan antara ruas untuk pejalan kaki dan pemakai sepeda. Dalam bahasa Italia, ruas untuk pemakai sepeda disebut pista bicicletta, yang dalam bahasa Inggris disebut bike track. Harus hati-hati saat melintas di sini.

Pemandangan pagi hari di sekitar jalan yang kami lalui
foto, Gordy
Pagi ini, kami berjumpa dengan beberapa pengguna sepeda di ruas ini. Ada yang ke sekolah, kantor, dan sebagainya. Saya lupa menjempret. Maklum saya juga masih takut mengambil foto orang yang sedang berpapasan dengan saya. Meski saya sedikit tahu hukum-fotografi. Salah satunya adalah boleh mengambil foto di tempat umum dan tidak boleh mengambil foto di tempat terlarang seperti penjara dan rumah sakit.

Matahari bersinar terang. Hari ini amat cerah. Ada satu kalimat dalam bahasa Italia untuk menggambarkan hari yang cerah seperti ini. Che bella giornata. Memang kami memilih hari ini karena sebelumnya melihat perkiraan cuaca. Ini untungnya ada perkiraan cuaca yang tingkat keakuratannya tinggi.

Kami bertemu teman kami di stasiun. Rupanya dia sudah menunggu lama. Kami berempat terlambat. Untunglah kereta juga terlambat 5 menit sehingga kami masih bisa masuk di kereta yang kami pesan. Pesan maksudnya bukan pesan tiket. Pesan maksudnya, kami memlih salah satu rute. Untuk hari ini, seperti hari biasanya juga, jadwal kereta dari Parma ke Bologna, dan sebaliknya, selang 30-45 menit. Jadi, kalau kami tidak berhasil ikut kereta jam 9, tunggu 30-45 menit lagi di jadwal kereta berikutnya.

Tamapak teman saya berjalan di belakang saya, Foto Gordy
Alhamdulilah kami berhasil ikut jadwal yang jam 9. Jadinya, jam 9.07 kami berangkat. Teman kami memesan di tiket lewat mesin. Bukan lewat petugas. Di sini cepat. Antrian yang panjang pun tidak menjadi masalah. Caranya mudah. Masukkan data jumlah penumpang, jam, dan tujuan, serta jenis kereta, lalu, masukan uang, klik OK. Kami berlima naik kereta Regional. Kereta ini berjalan dari kota ke kota dalam satu provinsi. Misalnya untuk kereta yang kami gunakan, berangkat dari Parma, melewati Regio-Emilia, Modenna, lalu Bologna. Melewati 3 kota ini.

pintu gerbong kelas 1, foto Gordy
Ada yang unik. Kami memilih kursi penumpang di kelas 2, kelas yang biasanya menjadi pilihan banyak penumpang. Harganya murah, 6.90 euro. Hanya ada 2 kelas, 1 dan 2. Pagi ini banyak penumpang di kelas 2. Ada mahasiswa dari Parma yang berangkat kuliah di Bologna, ada pekerja kantoran, dan pekerja pabrik, yang berangkat ke 3 kota yang dilalu kereta ini.

Setelah kami duduk di gerbong kelas 2, teman kami yang Italia menengok ke gerbong kelas 1. Rupanya di sini tidak ada penumpang. Dia bilang ke kami kalau kami bisa pindah ke situ setelah kereta berjalan sekitar 15-20 menit. Dan, benar, kami benar-benar pindah. Tidak banyak penumpang yang pindah. Entah karena tidak tahu atau memang sudah nyaman dengan kursi di gerbong kelas 2. Nyaman juga duduk di gerbong kelas 1 ini yang kualitasnya tentu saja lebih tinggi dari kelas 2.

Di sini suhunya agak hangat ketimbang kelas 2. Itulah sebabnya kami melepaskan jaket tebal kami. Juga topi, kaus tangan (guanti), dan syal di leher (Sciarpa). Yang tertinggal hanya switer bagian dalam. Maklum, kami mengenakan paling tidak 3-4 pakaian. Yang terluar biasanya jaket tebal. Ini untuk menahan dingin. Setelahnya kami menikmati perjalanan sambil bercerita. Saya mengambil foto pemandangan di sekitar jalan. Pengalaman selanjutnya diceritakan di bagian lain. (bersambung)

Parma, 23 Februari 2014

Gordi


Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.